Minggu, 17 Juni 2012

Negeriku


Negeriku Masa Kini

Negeriku tercinta ialah Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Serta terletak diantara dua samudra dan dua benua. Selain itu, Indonesia juga memiliki panorama alam yang tidak kalah indahnya dengan negara-negara lain. Seperti, birunya lautan, hutan yang rindang serta berbagai gunungnya.
Begitu damainya negeriku, ya.. begitu damai dan sangat indah. Namun kini semuanya telah berbeda. Negeriku yang dahulu aku banggakan, kini berbeda, ya.. sangat jauh bebeda. Dahulu, saat aku berjalan keluar rumah, yang ku lihat hanya pohon-pohon rindang yang sangat menyejukkan hati. Namun sekarang, hanya gedung-gedung berkaca yang menjulang tinggi yang ku lihat. Serta suara gemuruh pabrik yang terkadang melenyapkan suara kicauan burung yang sangat merdu di pagi hari. Biasanya udara yang ku hirup sangatlah harum, namun kini udaranya pun bercampur dengan asap rokok, polusi, serta asap knalpot kendaraan yang sangat hitam pekat yang efeknya dapat minimbulkan terganggunya saluran pernapasan. Dan terkadang langkahku terhenti, saat aku melihat pengemis dan pengamen disepanjang jalan yang ku jelajahi. Serta tukang sapu jalan yang terkadang sering kita remehkan. Seringkali pikiranku melayang dan bertanya-tanya “Mengapa kedudukan dan tahta membedakan kita?”. Ya itulah negeriku, Indonesia. Di gedung-gedung berkaca yang menjulang tinggi adalah tempat bernaungnya orang-orang terpilih. Dalam arti , terpilih atas pendidikan yang tinggi. Ya... mereka begitu berwibawa dengan jas, kemeja, dasi serta jabatan yang membuat mereka merasa hebat. Pendapatan yang mereka peroleh pun tidaklah sedikit, namun seringkali mereka kurang puas atas pendapatan yang telah mereka peroleh. Dan pada akhirnya mereka menggelapkan sebagian uang perusahaan atau sering kita sebut korupsi. Ya.. uang pembangunan yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat, justru dipergunakan untuk keperluan pribadi. Mereka hanya berpikir, bahwa kesenangan hanya milik mereka, dan terkadang mereka hanya berleha-leha saat menjalankan tugasnya. Namun sangat diherankan, mereka justru memiliki andil yang sangat besar dalam negara. Dan tidak kalah heran, merekapun mendapatkan pendapatan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Sedangkan disisi lain, kita melihat pengemis, pengamen, serta penyapu jalan yang sangat terbatas pendapatannya. Tetapi mereka berjuang, berusaha keras bekerja untuk menghidupi mereka dan keluarganya. Saat pagi hari tiba, mereka bergegas melaksanakan tugasnya. Tak peduli teriknya matahari dan lebatnya hujan, mereka tak kenal lelah dan tetap bersyukur atas pekerjaan yang mereka jalani.  Seharusnya, yang kita sebut pahlawan adalah mereka yang tak kenal lelah mencari nafkah dan tetap bersyukur atas pekerjaan yang mereka jalani. Bukan pahlawan yang sebenarnya sudah memiliki jabatan serta pendapatan yang besar namun tidak pernah puas akan hal itu. Pada akhirnya, mereka memakan uang rakyat dan berfoya-foya hanya untuk kesenangan pribadinya.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki permasalahan dengan penanganan bencana alam, dalam hal ini salah satunya ialah mengenai masalah banjir. Seperti kita ketahui Indonesia yang merupakan negara tropis, memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Dengan buruknya sistem drainase yang tidak terawat, kurangnya lahan hijau sebagai tempat resapan air dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan turut menyumbangkan andil besar terhadap masalah ini. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam, dengan lebih menjaga lingkungan sekitar kita. Dengan demikian, kita akan merasakan manfaatnya sendiri. Karena kesadaran adalah langkah awal untuk melakukan perubahan. Dan sebagai mahkluk sosial, kita seharusnya melestarikan alam sekitar dengan menjaga tempat dimana kita tinggal, dilahirkan sampai kita dibesarkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar