Negeriku
Masa Kini
Negeriku tercinta ialah
Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang terbentang luas dari Sabang sampai
Merauke. Serta terletak diantara dua samudra dan dua benua. Selain itu,
Indonesia juga memiliki panorama alam yang tidak kalah indahnya dengan
negara-negara lain. Seperti, birunya lautan, hutan yang rindang serta berbagai
gunungnya.
Begitu damainya negeriku,
ya.. begitu damai dan sangat indah. Namun kini semuanya telah berbeda. Negeriku
yang dahulu aku banggakan, kini berbeda, ya.. sangat jauh bebeda. Dahulu, saat
aku berjalan keluar rumah, yang ku lihat hanya pohon-pohon rindang yang sangat
menyejukkan hati. Namun sekarang, hanya gedung-gedung berkaca yang menjulang
tinggi yang ku lihat. Serta suara gemuruh pabrik yang terkadang melenyapkan
suara kicauan burung yang sangat merdu di pagi hari. Biasanya udara yang ku
hirup sangatlah harum, namun kini udaranya pun bercampur dengan asap rokok,
polusi, serta asap knalpot kendaraan yang sangat hitam pekat yang efeknya dapat
minimbulkan terganggunya saluran pernapasan. Dan terkadang langkahku terhenti,
saat aku melihat pengemis dan pengamen disepanjang jalan yang ku jelajahi.
Serta tukang sapu jalan yang terkadang sering kita remehkan. Seringkali pikiranku
melayang dan bertanya-tanya “Mengapa kedudukan dan tahta membedakan kita?”. Ya
itulah negeriku, Indonesia. Di gedung-gedung berkaca yang menjulang tinggi
adalah tempat bernaungnya orang-orang terpilih. Dalam arti , terpilih atas
pendidikan yang tinggi. Ya... mereka begitu berwibawa dengan jas, kemeja, dasi
serta jabatan yang membuat mereka merasa hebat. Pendapatan yang mereka peroleh pun
tidaklah sedikit, namun seringkali mereka kurang puas atas pendapatan yang
telah mereka peroleh. Dan pada akhirnya mereka menggelapkan sebagian uang perusahaan
atau sering kita sebut korupsi. Ya.. uang pembangunan yang seharusnya
diperuntukkan untuk rakyat, justru dipergunakan untuk keperluan pribadi. Mereka
hanya berpikir, bahwa kesenangan hanya milik mereka, dan terkadang mereka hanya
berleha-leha saat menjalankan tugasnya. Namun sangat diherankan, mereka justru
memiliki andil yang sangat besar dalam negara. Dan tidak kalah heran, merekapun
mendapatkan pendapatan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan.
Sedangkan disisi lain, kita melihat pengemis, pengamen, serta penyapu jalan
yang sangat terbatas pendapatannya. Tetapi mereka berjuang, berusaha keras
bekerja untuk menghidupi mereka dan keluarganya. Saat pagi hari tiba, mereka
bergegas melaksanakan tugasnya. Tak peduli teriknya matahari dan lebatnya
hujan, mereka tak kenal lelah dan tetap bersyukur atas pekerjaan yang mereka
jalani. Seharusnya, yang kita sebut
pahlawan adalah mereka yang tak kenal lelah mencari nafkah dan tetap bersyukur
atas pekerjaan yang mereka jalani. Bukan pahlawan yang sebenarnya sudah
memiliki jabatan serta pendapatan yang besar namun tidak pernah puas akan hal
itu. Pada akhirnya, mereka memakan uang rakyat dan berfoya-foya hanya untuk
kesenangan pribadinya.
Indonesia juga merupakan
negara yang memiliki permasalahan dengan penanganan bencana alam, dalam hal ini
salah satunya ialah mengenai masalah banjir. Seperti kita ketahui Indonesia
yang merupakan negara tropis, memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Dengan
buruknya sistem drainase yang tidak terawat, kurangnya lahan hijau sebagai
tempat resapan air dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan
turut menyumbangkan andil besar terhadap masalah ini. Hal ini seharusnya
menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai manusia yang hidup berdampingan
dengan alam, dengan lebih menjaga lingkungan sekitar kita. Dengan demikian,
kita akan merasakan manfaatnya sendiri. Karena kesadaran adalah langkah awal
untuk melakukan perubahan. Dan sebagai mahkluk sosial, kita seharusnya
melestarikan alam sekitar dengan menjaga tempat dimana kita tinggal, dilahirkan
sampai kita dibesarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar