Jumat, 29 Juni 2012


Kejahatan Dalam Internet


CARDING


Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah “carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya. Menurut riset Clear Commerce Inc, perusahaan teknologi informasi yang berbasis di Texas – AS , Indonesia memiliki “carder” terbanyak kedua di dunia setelah Ukrania. Sebanyak 20 persen transaksi melalui internet dari Indonesia adalah hasil carding. Akibatnya, banyak situs belanja online yang memblokir IP atau internet protocol (alamat komputer internet) asal Indonesia. Kalau kita belanja online, formulir pembelian online shop tidak mencantumkan nama negara Indonesia. Artinya konsumen Indonesia tidak diperbolehkan belanja di situs itu.


Menurut pengamatan ICT Watch, lembaga yang mengamati dunia internet di Indonesia, para carder kini beroperasi semakin jauh, dengan melakukan penipuan melalui ruang-ruang chatting di mIRC. Caranya para carder menawarkan barang-barang seolah-olah hasil carding-nya dengan harga murah di channel. Misalnya, laptop dijual seharga Rp 1.000.000. Setelah ada yang berminat, carder meminta pembeli mengirim uang ke rekeningnya. Uang didapat, tapi barang tak pernah dikirimkan.

HACKING


Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. “Hacker” memiliki wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. “Hacker” budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya.

CRACKING


Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk “cracker” adalah “hacker” bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan “carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati hasilnya. Kasus kemarin, FBI bekerja sama dengan polisi Belanda dan polisi Australia menangkap seorang cracker remaja yang telah menerobos 50 ribu komputer dan mengintip 1,3 juta rekening berbagai bank di dunia. Dengan aksinya, “cracker” bernama Owen Thor Walker itu telah meraup uang sebanyak Rp1,8 triliun. “Cracker” 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA itu tertangkap setelah aktivitas kriminalnya di dunia maya diselidiki sejak 2006.

DEFACING


Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.

PHISING


Phising adalah kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang sudah di-deface. Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking. Isian data pemakai dan password yang vital yang telah dikirim akhirnya akan menjadi milik penjahat tersebut dan digunakan untuk belanja dengan kartu kredit atau uang rekening milik korbannya.

SPAMMING


Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk email atau junk e-mail alias “sampah”. Meski demikian, banyak yang terkena dan menjadi korbannya. Yang paling banyak adalah pengiriman e-mail dapat hadiah, lotere, atau orang yang mengaku punya rekening di bank di Afrika atau Timur Tengah, minta bantuan “netters” untuk mencairkan, dengan janji bagi hasil. Kemudian korban diminta nomor rekeningnya, dan mengirim uang/dana sebagai pemancing, tentunya dalam mata uang dolar AS, dan belakangan tak ada kabarnya lagi. Seorang rector universitas swasta di Indonesia pernah diberitakan tertipu hingga Rp1 miliar dalam karena spaming seperti ini.

MALWARE


Malware adalah program komputer yang mencari kelemahan dari suatu software. Umumnya malware diciptakan untuk membobol atau merusak suatu software atau operating system. Malware terdiri dari berbagai macam, yaitu: virus, worm, trojan horse, adware, browser hijacker, dll. Di pasaran alat-alat komputer dan toko perangkat lunak (software) memang telah tersedia antispam dan anti virus, dan anti malware. Meski demikian, bagi yang tak waspadai selalu ada yang kena. Karena pembuat virus dan malware umumnya terus kreatif dan produktif dalam membuat program untuk mengerjai korban-korbannya.


From : http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Hati-hati%20Kejahatan%20Internet%20%3Cbr%3E%20KEJAHATAN%20DI%20INTERNET%20(CYBER%20CRIME)%3Cbr%3E%20DAN%20APA%20ITU%20HACKING,%20CRACKING,%20CARDING,%20PHISING,%20SPAMMING%20DAN%20DEFACING%20etc.?&&nomorurut_artikel=349

Minggu, 17 Juni 2012

Negeriku


Negeriku Masa Kini

Negeriku tercinta ialah Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Serta terletak diantara dua samudra dan dua benua. Selain itu, Indonesia juga memiliki panorama alam yang tidak kalah indahnya dengan negara-negara lain. Seperti, birunya lautan, hutan yang rindang serta berbagai gunungnya.
Begitu damainya negeriku, ya.. begitu damai dan sangat indah. Namun kini semuanya telah berbeda. Negeriku yang dahulu aku banggakan, kini berbeda, ya.. sangat jauh bebeda. Dahulu, saat aku berjalan keluar rumah, yang ku lihat hanya pohon-pohon rindang yang sangat menyejukkan hati. Namun sekarang, hanya gedung-gedung berkaca yang menjulang tinggi yang ku lihat. Serta suara gemuruh pabrik yang terkadang melenyapkan suara kicauan burung yang sangat merdu di pagi hari. Biasanya udara yang ku hirup sangatlah harum, namun kini udaranya pun bercampur dengan asap rokok, polusi, serta asap knalpot kendaraan yang sangat hitam pekat yang efeknya dapat minimbulkan terganggunya saluran pernapasan. Dan terkadang langkahku terhenti, saat aku melihat pengemis dan pengamen disepanjang jalan yang ku jelajahi. Serta tukang sapu jalan yang terkadang sering kita remehkan. Seringkali pikiranku melayang dan bertanya-tanya “Mengapa kedudukan dan tahta membedakan kita?”. Ya itulah negeriku, Indonesia. Di gedung-gedung berkaca yang menjulang tinggi adalah tempat bernaungnya orang-orang terpilih. Dalam arti , terpilih atas pendidikan yang tinggi. Ya... mereka begitu berwibawa dengan jas, kemeja, dasi serta jabatan yang membuat mereka merasa hebat. Pendapatan yang mereka peroleh pun tidaklah sedikit, namun seringkali mereka kurang puas atas pendapatan yang telah mereka peroleh. Dan pada akhirnya mereka menggelapkan sebagian uang perusahaan atau sering kita sebut korupsi. Ya.. uang pembangunan yang seharusnya diperuntukkan untuk rakyat, justru dipergunakan untuk keperluan pribadi. Mereka hanya berpikir, bahwa kesenangan hanya milik mereka, dan terkadang mereka hanya berleha-leha saat menjalankan tugasnya. Namun sangat diherankan, mereka justru memiliki andil yang sangat besar dalam negara. Dan tidak kalah heran, merekapun mendapatkan pendapatan yang tidak sesuai dengan apa yang mereka kerjakan. Sedangkan disisi lain, kita melihat pengemis, pengamen, serta penyapu jalan yang sangat terbatas pendapatannya. Tetapi mereka berjuang, berusaha keras bekerja untuk menghidupi mereka dan keluarganya. Saat pagi hari tiba, mereka bergegas melaksanakan tugasnya. Tak peduli teriknya matahari dan lebatnya hujan, mereka tak kenal lelah dan tetap bersyukur atas pekerjaan yang mereka jalani.  Seharusnya, yang kita sebut pahlawan adalah mereka yang tak kenal lelah mencari nafkah dan tetap bersyukur atas pekerjaan yang mereka jalani. Bukan pahlawan yang sebenarnya sudah memiliki jabatan serta pendapatan yang besar namun tidak pernah puas akan hal itu. Pada akhirnya, mereka memakan uang rakyat dan berfoya-foya hanya untuk kesenangan pribadinya.
Indonesia juga merupakan negara yang memiliki permasalahan dengan penanganan bencana alam, dalam hal ini salah satunya ialah mengenai masalah banjir. Seperti kita ketahui Indonesia yang merupakan negara tropis, memiliki curah hujan yang cukup tinggi. Dengan buruknya sistem drainase yang tidak terawat, kurangnya lahan hijau sebagai tempat resapan air dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan turut menyumbangkan andil besar terhadap masalah ini. Hal ini seharusnya menjadi tanggung jawab kita bersama sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan alam, dengan lebih menjaga lingkungan sekitar kita. Dengan demikian, kita akan merasakan manfaatnya sendiri. Karena kesadaran adalah langkah awal untuk melakukan perubahan. Dan sebagai mahkluk sosial, kita seharusnya melestarikan alam sekitar dengan menjaga tempat dimana kita tinggal, dilahirkan sampai kita dibesarkan.